Mengatasi Konversi Satwa Liar Melalui Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia

Mengenal Lebih Jauh Tentang Konversi Satwa Liar di Indonesia

Konversi satwa liar mencakup pengubahan status hewan dari liar menjadi ternak atau hewan peliharaan. Di Indonesia, praktik ini sering dikaitkan dengan perdagangan satwa liar ilegal. Menurut Dr. Ir. Wiratno, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), "Perdagangan satwa liar ilegal memang menjadi masalah besar di Indonesia. Hewan liar seperti orangutan, burung, dan reptil sering dikonversi dan diperdagangkan secara ilegal."

Praktik ini tidak hanya membahayakan populasi satwa liar di Indonesia, tetapi juga mempengaruhi ekosistem yang seimbang. Akibatnya, keanekaragaman hayati negara berisiko. "Konversi satwa liar menjadi masalah utama karena berpotensi mengurangi jumlah hewan di alam liar, mengganggu keseimbangan ekosistem, dan menyebabkan kepunahan spesies," ungkap Ir. Rasio Ridho Sani, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Mendorong Ekonomi Berkelanjutan sebagai Solusi Atasi Konversi Satwa Liar

Untuk mengatasi konversi satwa liar, ekonomi berkelanjutan bisa menjadi solusi. Ekonomi berkelanjutan menekankan pada penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dan efisien. Tujuannya adalah mencapai keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Menurut Prof. Dr. Bambang Hero Saharjo, ahli ekonomi lingkungan, "Ekonomi berkelanjutan bisa menjadi kunci untuk mengatasi masalah konversi satwa liar. Dengan menerapkan prinsip ekonomi berkelanjutan, kita bisa memanfaatkan sumber daya alam tanpa merusak lingkungan dan mengancam keberlanjutan spesies liar."

Program seperti ekowisata bisa dibangun sebagai bagian dari ekonomi berkelanjutan. Ekowisata, yang melibatkan masyarakat lokal dan mengedepankan pelestarian lingkungan, bisa memberikan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekaligus melindungi satwa liar. Dr. Ir. Noviar Andayani, Direktur Wildlife Conservation Society Indonesia, menambahkan, "Ekowisata juga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berinteraksi dengan alam dan satwa liar secara langsung, sehingga mereka lebih menghargai dan ingin melindungi satwa liar itu."

Tentu saja, mendorong ekonomi berkelanjutan butuh komitmen dari semua pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga perusahaan harus berperan aktif dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Dengan begitu, kita bisa berharap untuk menjaga kekayaan satwa liar Indonesia untuk generasi mendatang.