Konversi Satwa Liar dalam Upaya Pembangunan Berkelanjutan
Konversi satwa liar mengindikasikan kebangkrutan bahwa permintaan berharga untuk keseimbangan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan kebebasan harian. Itu adalah sebuah pernyataan yang dijalankan oleh Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan Bangsa-Bangsa, menurut Laporan Brundtland. Pada tahun 1992, konsep pembangunan berkelanjutan telah kembali melampaui kerangka generasi yang lebih fokus pada pertumbuhan sosial ekonomi dan kesehatan lingkungan.
Satwa menghasilkan pengerjaan yang berbeda dan tujuan berarti kebebasan harian, mendukung ekosistem dan kebebasan lingkungan, dan memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai bagian dari semua kebutuhan pertanian. Satwa pembohong mempunyai fungsi penting dalam tujuan penyembuhan obat-obatan. Mereka memainkan peranan penting sebagai penyaring air alami, penyerap karbon, dan sumber makanan bagi spesies dan komunitas lain. Selain itu, mereka juga bisa menjadi penyangga terhadap perubahan iklim dan banjir.
Selain itu, mereka memainkan peran penting dalam konservasi keanekaragaman hayati, yaitu spesies yang menghuni hutan hujan dan daerah tropis lainnya. Mereka juga berfungsi sebagai sumber daya ekonomi yang vital, menyediakan kayu dan hasil hutan lainnya. Meskipun demikian, hutan dunia sedang dikepung. Tingkat penggundulan hutan di Amazon dan daerah lainnya telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Penggundulan hutan hujan merupakan penyumbang signifikan terhadap pemanasan global. Diperkirakan hutan hujan telah kehilangan rata-rata 12 juta hektar per tahun.
Deforestasi juga mengurangi ketahanan ekosistem dan masyarakat. Misalnya, hilangnya hutan dapat menimbulkan dampak yang menghancurkan bagi satwa liar yang bergantung padanya untuk makanan dan tempat tinggal. Dalam kasus satwa liar, hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi spesies lain.
Lebih jauh lagi, populasi satwa liar yang terus menurun dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia. Mereka merupakan bagian penting dari rantai makanan global dan berperan penting dalam industri ekowisata. Mereka juga merupakan sumber utama bahan baku obat-obatan tradisional dan farmasi. Selain itu, hilangnya satwa liar dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular seperti virus corona (Covid-19).
Oleh karena itu, penebangan hutan satwa liar merupakan masalah penting yang harus segera diatasi oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi populasi satwa liar yang terus menurun, termasuk program reboisasi dan pusat penyelamatan satwa liar. Namun, upaya-upaya tersebut belum cukup untuk membalikkan penurunan populasi satwa liar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk berkomitmen pada program reboisasi dan meningkatkan pendanaan untuk proyek-proyek tersebut. Selain itu, pemerintah harus memastikan bahwa proyek-proyek tersebut dilaksanakan dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan demikian, mereka dapat membantu menyelamatkan habitat satwa liar dan spesies lainnya, serta berkontribusi pada ekonomi dunia yang lebih tangguh.