Konversi satwa liar, atau perubahan habitat hutan tropis menjadi lahan produktif manusia, sangat mengepung keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati di Indonesia. Mengingat 10% dari semua spesies di dunia berada di negeri ini, terciptanya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian menjadi hal yang sangat penting. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tuntutan lahan untuk perkebunan, pertambangan, dan perumahan semakin meningkat, seringkali mengorbankan hutan hujan tropis yang berharga. Oleh karena itu, perlindungan hutan tropis dan keanekaragaman hayati bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh masyarakat. Sebagai bagian dari solusi, pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pelestarian hutan, perlu terus digalakkan.